1.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Pembelajaran 3
Jenis Kegiatan: Forum kolaborasi kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP dapat mengidentifikasi pemangku kepentingan yang dapat mendukung terwujudnya lingkungan belajar yang menumbuhkan murid merdeka.
- CGP dapat mengambil pembelajaran dari proses kolaborasi dan hasil pekerjaannya sendiri.
PEMETAAN PEMANGKU KEPENTINGAN
“Tugas kepemimpinan adalah menciptakan keselarasan kekuatan, dengan cara yang membuat kelemahan suatu sistem menjadi tidak relevan.”
Peter F. Drucker
Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak pada sesi pembelajaran ketiga!
Kali ini Anda akan dibagi dalam kelompok kolaborasi yang akan ditantang untuk mulai merangkai potensi kekuatan sekolah dimana Anda berkarya. Setiap anggota kelompok akan membuat peta kekuatan para pemangku kepentingan yang kini telah berada di lingkungan sekolah masing-masing dan menyertakannya sebagai tautan dalam utas forum diskusi yang disediakan.
Perhatikan dan telaah sekecil apapun kekuatan yang dapat disumbangkan oleh setiap unsur pemangku kepentingan yang akan semakin meningkatkan kualitas layanan pembelajaran bagi murid Anda di sekolah. Buatlah pemetaan ini secara mendetail. Mulai dari menyebutkan unsur-unsur pemangku kepentingan yang Anda maksudkan. Sebutkan siapa saja dan kekuatan apa saja yang mereka miliki secara spesifik serta bagaimana kekuatan tersebut dapat membantu Anda menciptakan lingkungan, suasana dan interaksi belajar yang dapat memantik motivasi intrinsik murid.
Tugas kolaborasi kali ini adalah berdiskusi melalui forum diskusi mandiri dengan rekan sekelompok menentukan format untuk membuat pemetaan aktor, pemangku kepentingan, dan potensi di lingkungan sekolah yang dapat memberikan kontribusi pada pencapaian visi guru/sekolah.
Dalam sesi ini fasilitator akan membantu kelompok Anda mengulas apa yang telah dihasilkan dan saling berbagi dengan kelompok lain. Jika diperlukan, kelompok Anda diperkenankan untuk merevisi pekerjaan kelompok berdasarkan umpan balik fasilitator dan kelompok lain.
Setelah format dipresentasikan dan disepakati, masing-masing anggota kelompok mengisi format tersebut dengan pemetaan aset/potensi dan pemangku kepentingan (aktor) serta kekuatan dan kontribusinya di sekolah masing-masing. Kemudian, unggahlah format yang sudah diisi di forum diskusi berikut. Pada hari berikutnya, Anda akan memberikan umpan balik atas pekerjaan CGP lain.
Hattie & Timperley (2007) menyatakan bahwa umpan balik adalah salah satu hal yang paling kuat pengaruhnya dalam pencapaian dan pembelajaran, walaupun dampak dari umpan balik bisa saja positif ataupun negatif. Guru harus belajar bagaimana memberikan umpan balik yang efektif agar membantu muridnya belajar dan bertumbuh merdeka. Oleh karena itu, silahkan simak bacaan berikut mengenai bagaimana memberikan umpan balik yang efektif. Anda akan melatih penggunaannya dengan memberikan umpan balik yang efektif atas pekerjaan rekan CGP lain.
UMPAN BALIK: PERAN DAN DAMPAKNYA BAGI PROSES BELAJAR
Umpan balik adalah informasi yang diberikan oleh seseorang mengenai aspek kinerja atau pemahaman orang lainnya. Hal ini biasanya terjadi seusai pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan atau untuk mengembangkan sikap tertentu (Hattie & Timperley, 2007).
Hattie & Timperley merekomendasikan, model umpan balik yang efektif baiknya mengakomodasi tiga kaitan berikut:
1) Terkait pencapaian tujuan dan kualitas penyelesaian tugas (Where am I going?)
2) Terkait upaya dan proses penyelesaian tugas (How am I going?)
3) Terkait target peningkatan diri selanjutnya (Where to next?)
Berikut ini adalah Gambar Model Umpan Balik untuk Meningkatkan Pembelajaran (Hattie &Timperley, 2007, p.87)
Hattie & Timperley (2007) juga menyatakan bahwa ada empat level fokus suatu umpan balik:
(1) fokus pada kualitas tugas,
(2) fokus pada proses penyelesaian tugas,
(3) fokus pada regulasi diri,
(4) fokus pada personal.
Mereka mengatakan umpan balik yang fokus pada personal adalah yang paling sukar dipastikan efektifitasnya.
Umpan balik yang dibuat dengan mengarahkan murid dari level fokus-pada-tugas ke fokus-pada-proses, kemudian ke fokus-pada-regulasi diri adalah urutan yang paling efektif. Terlalu banyak umpan balik dalam suatu level dapat mengurangi peningkatan kinerja (Hattie & Timperley, 2007). Umpan balik yang efektif akan:
- membahas tujuan dari tugas yang diberikan
- mengarahkan perhatian pada elemen positif dari suatu unjuk kerja
- memberikan informasi tentang seberapa baik tugas telah dilakukan dan seberapa efektif tugas telah dikerjakan
- menyertakan kritik yang membangun melalui saran-saran yang dapat memprovokasi peningkatan kualitas unjuk kerja
- mengacu pada perbaikan kinerja, bandingkan upaya demi upaya
- mendorong perbaikan proses belajar yang diperlukan untuk memahami dan menyelesaikan tugas
- mencakup unsur penilaian diri (dan penilaian sejawat) sebagai bagian dari proses untuk mendorong kemandirian dan tanggung jawab
- menginspirasi bagaimana penyelesaian tugas dapat direncanakan, dimonitor dan dikelola dengan strategi/pendekatan tertentu (AITSL, n.d., p.8).
Anda akan dikenalkan dengan sebuah model refleksi individu 4P atas proses kolaborasi yang telah kelompok Anda lalui dalam menyelesaikan tugas. Gunakan poin-poin panduan (4P) berikut untuk menyusun refleksi Anda.
Rubrik digunakan untuk menilai Tugas Individu 4 refleksi yang akan membantu Anda dalam penerapan Refleksi Individu 4P yang digunakan sebagai panduan untuk membuat dan menilai refleksi yang Anda buat.
Kerangka Refleksi 4P dapat Anda unduh pada Bahan Pembelajaran Modul 1.3
Komentar
Posting Komentar